B120news.com– Di tengah gegap gempita peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10/2025), seorang mahasiswa di Makassar justru memilih jalan berbeda.
Ia berdiri sendiri di bawah terik matahari, membawa satu ban bekas di sisi kirinya, dan lantang menolak rencana pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.
Mahasiswa itu bernama Irwan, aktivis Simpul Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda (SPMP). Ia berdiri tepat di depan kantor Telkom Indonesia di ruas Jalan A.P. Pettarani, sendirian, tapi suaranya menggema memecah keramaian.
“Hari ini saya tegaskan, menobatkan Soeharto sebagai pahlawan adalah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan reformasi,” teriak Irwan dalam orasinya.
Aksi tunggal itu menarik perhatian warga yang melintas. Di saat kelompok lain menggelar aksi massal di berbagai titik kota, Irwan memilih tampil sendiri — simbol perlawanan terhadap lupa dan pembelaan atas idealisme mahasiswa yang mulai pudar.
Ketua SPMP, Ozi Ekayama, membenarkan bahwa Irwan merupakan salah satu pengurus organisasinya. Menurutnya, aksi itu bukan tindakan nekat, tapi sikap simbolik bahwa perjuangan tak selalu membutuhkan massa besar.
“Meski hanya satu orang, semangatnya mewakili ribuan suara mahasiswa yang masih setia pada nilai-nilai reformasi,” ujar Ozi.
Ozi menegaskan, langkah Irwan menjadi pengingat bahwa generasi muda tidak boleh diam ketika sejarah coba diputar balik.
“Kita, para pemuda, harus terus bersuara. Makassar punya sejarah panjang perlawanan — dan semangat itu tak boleh padam,” tandasnya.
Editor : Darwis
Follow Berita B120news.com di Tiktok
